Bagaimana Perusahaan Meningkatkan Keberhasilan Agile Execution

Eksekusi proyek yang tangkas dan responsif membutuhkan lebih dari sekadar metode dan langkah-langkah teknis. Tanpa dukungan kebijakan yang memadai, tim akan kesulitan menjaga konsistensi dan momentum dalam menyelesaikan proyek. Namun, banyak perusahaan masih menghadapi tantangan dalam menyediakan lingkungan yang benar-benar mendukung untuk eksekusi proyek yang efektif.

Tanpa insentif yang tepat, alokasi anggaran yang fleksibel, dan ruang kerja yang sesuai, proyek menjadi rentan terhadap hambatan dan penurunan produktivitas. Ini berisiko menghambat pencapaian tujuan proyek dan mengurangi keterlibatan tim.

Baca juga: Mengapa Perusahaan Butuh Agile Execution?

CIAS merekomendasikan beberapa kebijakan pendukung untuk memastikan Agile Execution berjalan dengan sukses dan efisien, termasuk insentif bagi tim, alokasi anggaran fleksibel, serta fasilitas lingkungan kerja yang dirancang khusus untuk kolaborasi.

Kebijakan Pendukung untuk Optimalisasi Agile Execution

1. Insentif untuk Tim Proyek – Pengakuan dan Apresiasi untuk Setiap Kontribusi

Dalam Agile Execution, kerja tim sangat menentukan hasil akhir. Untuk menjaga motivasi dan keterlibatan, penting bagi perusahaan untuk memberikan apresiasi kepada setiap anggota tim yang berkontribusi dalam proyek.

1. Penghargaan Khusus: Berikan insentif khusus untuk anggota tim yang mencapai target atau memberikan kontribusi signifikan. Insentif ini tidak selalu harus berupa finansial, tetapi juga dapat berupa penghargaan atau pengakuan khusus.

2. Motivasi Berkelanjutan: Insentif yang tepat membuat anggota tim merasa dihargai, menjaga semangat kerja mereka, dan mendorong mereka untuk terus memberikan yang terbaik sepanjang proyek.

2. Alokasi Anggaran Fleksibel – Memastikan Ketersediaan Sumber Daya yang Diperlukan

Proyek yang tangkas membutuhkan anggaran yang fleksibel untuk memungkinkan tim bereaksi cepat terhadap kebutuhan baru atau perubahan mendadak. Dengan akses anggaran yang fleksibel, tim dapat memperoleh sumber daya yang diperlukan tanpa hambatan birokrasi.

Baca juga: Mengeksekusi Inovasi Perusahaan dengan Prinsip Agile

1. Akses Cepat terhadap Anggaran Tambahan: Alokasikan dana cadangan yang bisa diakses dengan cepat jika ada kebutuhan mendesak yang muncul di tengah proyek.

2. Prosedur yang Sederhana: Tetapkan proses pengajuan anggaran yang cepat dan ringkas, sehingga tim dapat memanfaatkan sumber daya tepat waktu untuk menjaga kelancaran proyek.

3. Fasilitas Lingkungan Kerja yang Agile – Menciptakan Ruang Kerja yang Mendukung Kolaborasi

Lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi sangat penting dalam Agile Execution. Fasilitas yang dirancang untuk kolaborasi dan visualisasi progres akan meningkatkan efisiensi tim serta memudahkan pemantauan progres proyek secara real-time.

1. Desain Ruang Terbuka dan Fleksibel: Siapkan ruang kerja yang terbuka untuk mendorong komunikasi langsung antaranggota tim dan mendukung kolaborasi lintas fungsi.

2. Papan Visual dan Area Kolaboratif: Fasilitasi tim dengan papan visual untuk menampilkan progres proyek serta area kerja bersama agar semua anggota tim dapat memantau dan berkontribusi dengan lebih efektif.

Baca juga: Mewujudkan Inovasi Korporasi dengan Lima Langkah Agile Execution

Kesimpulan

Kebijakan pendukung yang tepat—seperti insentif bagi tim, fleksibilitas anggaran, dan ruang kerja yang sesuai—merupakan bagian penting dari keberhasilan Agile Execution. Dengan memberi perhatian pada faktor-faktor pendukung ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tim untuk bekerja dengan optimal dan responsif, sehingga proyek berjalan lebih lancar dan efisien serta menghasilkan hasil yang maksimal.

Corporate Innovation Asia (CIAS) adalah Hands-on Consultant dengan misi memampukan perusahaan dalam merancang, mengembangkan dan menyebarkan inovasi untuk mendorong kinerja bisnis, telah membantu berbagai industry leaders di Indonesia. Hubungi CIAS di sini.