Empat Peran Esensial dalam Agile Project

Ketika Anda akan memulai sebuah agile project, kira-kira peran apa sajakah yang harus ada agar dapat memberikan manfaat yang optimal? Pada dasarnya di dalam sebuah agile project terdapat peran-peran esensial yang perlu dipastikan guna sebuah misi dapat benar-benar tercapai.

Di CIAS sendiri peran-peran tersebut disebut sebagai agile triangle project yang terbagi menjadi empat bagian dalam satu segitiga. Bagian atas segitiga disebut sebagai project sponsor, sementara di bagian kaki segitiga terbagi menjadi product owner dan squad member. Lalu di bagian tengah segitiga dinamakan sebagai innovation committee. Mari kita bahas satu persatu mengenai peran, misi dan kontribusi keempatnya terhadap kesuksesan agile project.

Pada bagian atas ditempati oleh project sponsor

Bagian ini berperan dalam pemberian arah dan petunjuk terhadap squad. Perlu diingat bahwasannya agile project merupakan sebuah inisiatif di level implementasi dan eksekusi bukan lagi ranah strategi.

Oleh karena itu ketika sebuah squad hendak mendefinisikan squad mission maka perlu senantiasa diiringi dengan komunikasi bersama dengan project sponsor. Cara ini bertujuan guna memastikan apa saja yang menjadi outcome atau misi dari squad. Setelah dipastikan berhasil diterima oleh project sponsor maka misi dapat dijalankan guna memberikan manfaat signifikan yang bersifat lompatan untuk organisasi.

Baca juga: Mengenal Metode Inovasi, Design Thinking yang Sedang Populer

Di dalam beberapa agile project yang pernah didampingi oleh CIAS, project sponsor terkadang perlu untuk sampai di tingkat direksi. Mengapa demikian? Karena diharapkan output yang dihasilkan squad dapat bisa lintas fungsi (cross function) atau bahkan hingga lintas direktorat (cross directorate).

Di salah satu kaki segitiga diduduki oleh product owner

Dalam ranah product owner otoritas apa (what) dalam sebuah agile project menjadi wewenangnya. Wilayah ini biasanya terkait visi apa yang dapat dihasilkan oleh squad di samping menjadi otoritas dari product owner.

Misalkan solusi yang ditentukan oleh product owner yakni berupa pengeluaran suatu produk, maka fitur-fitur yang akan digunakan dan dikembangkan menjadi ranah kerjanya. Product owner juga memiliki peran untuk dapat memberikan arah serta dimintai pertanggungjawaban secara penuh terhadap kinerja dari squad.

Satu kaki segitiga lainnya yakni squad member

Terbagi menjadi dua yakni inisiator dan co-creator. Jika inisiator yang diperlukannya yakni kompetensi soft maka co-creator lebih kepada hard kompetensinya. Misalnya dalam kompetensi soft yang dikedepankan yakni kemampuan entrepreneur, explore, daya inisiatif dan menjalankan sesuatu tanpa menunggu.

Baca juga: Praktik Agile Execution Hanya dalam 7 Jam

Sementara itu kompetensi hard dibutuhkan untuk memunkinkan pengawalan bersama terkait progres squad. Tidak seperti inisiator, co-creator dimungkinkan untuk bergabung di tengah-tengah perjalanan squad. Hal ini erat kaitannya dengan pelaksanaan kerja bagaimana (how) yang eksplor menjadi otoritas squad member dalam suatu agile project.

Pada tengah segitiga terisi oleh innovation committee

Memiliki peran untuk dapat membuat kesinambungan antar peran-peran yang ada di sisi luar segitiga yakni project sponsor, product owner, dan squad member. Meski begitu, tidak semua perusahaan memiliki fungsi khusus terkait innovation committee. Namun di beberapa perusahaan justru memiliki transformation management office, innovation function atau division. Akan tetapi, yang jelas di dalam innovation committee itulah terjadi pengharmonisasian peran-peran lain yang ada di dalam agile project. Termasuk di dalamnya jika dibutuhkan scrum master, agile coach itu sebenarnya menjadi bagian peran dari innovation committee.

Ketika keempat peran ini kita wujudkan dalam sebuah agile project maka peluang untuk menghasilkan dampak yang signifikan bagi perusahaan akan terasa lebih besar.