Kalau Anda berpikir bahwa Anda bisa menciptakan produk inovatif dalam semalam kemudian mendulang sukses komersial dengan cepat, maka bangun segera dari mimpi itu. Karena tidak ada yang namanya sukses dalam semalam. Seberapa pun cerdas dan hebatnya Anda dalam berinovasi. Lalu bagaimana dengan John Hanke, pencipta Pokemon Go bisa berhasil menciptakan inovasi gaming yang mendulang sukses fenomenal dalam waktu sangat singkat?
Nah inilah salah satu pembunuh inovasi dalam diri kita. Melihat suksesnya Pokemon Go, kita akan berkata, "Itu baru namanya inovasi. John Hanke itu memang jenius. Dia adalah Inovator sejati. Dia bisa memutarbalikkan dunia dalam satu malam! Sementara saya ini apalah... orang biasa yang suka bermimpi. Saya tidak ada potongan untuk jadi inovator seperti dia."
Kisah sukses seperti Facebook, Apple, atau Pokemon Go memang bisa menjadi pisau bermata dua. Ia bisa menginspirasi kita untuk berjuang menghasilkan karya-karya agung atau justru membuat kita berhenti langkah karena merasa terlalu jauh untuk layak disebut inovator. Akhirnya, alih-alih berupaya jadi inovator, kita justru memilih jadi konsumer inovasi saja.
Itulah sebabnya dalam tulisan ini saya ingin menegaskan bahwa tidak ada inovasi yang tercipta dalam satu malam, demikian juga tidak ada sukses dalam satu malam. Semua terjadi melalui sebuah proses yang panjang. Tidak percaya? Buktinya John Hanke perlu 25 tahun untuk bisa menciptakan sukses Pokemon Go. Begini ceritanya:
John mulai membuat game secara serius di tahun 1996 ketika dia masih kuliah. Waktu itu dia membuat MMO (massively multiplayer online game) yang pertama, disebut dengan ‘Meridian 59’. Dia kemudian menjual game itu ke 3DO dan mulai menggarap apa yang menjadi passionnya: memetakan dunia.
Tahun 2000, John meluncurkan 'Keyhole', sebuah GPS-linked 3D aerial map of the world yang kemudian dibeli Google, dan kini kita kenal sebagai ‘Google Earth’. Tidak lama setelah itu John memutuskan untuk membuat game berbasis GPS. Namun keinginan itu tidak langsung bisa terlaksana.
Tahun 2004 hingga 2010 John diminta untuk memimpin tim Google Geo yang melahirkan Google Maps dan Google Street View. Disinilah John menempa kapabilitas inovasinya, juga kemampuan kepemimpinannya. Disini pula John mengumpulkan orang-orang hebat yang di kemudian hari akan menciptakan Pokemon Go bersamanya.
Tahun 2010, John meluncurkan Niantic Labs, sebuah startup yang dimodali oleh Google. Tujuannya, membuat game diatas peta Google. Tahun 2012, John meluncurkan game MMO berbasis GPS yang pertama, “ingress”. Walaupun secara teknikal, game ini bisa berjalan dengan baik, namun secara komersial game ini dianggap kurang berhasil.
Tahun 2004, Google dan Pokemon Company bekerja sama untuk membuat gurauan dalam rangka April Fool's Day, dimana pengguna diajak untuk menemukan makhluk Pokemon di Google Maps. 'Gurauan' ini menjadi viral hit di jagat maya. John mendapat ide untuk membuat gurauan itu menjadi sebuah game yang sebenarnya.
John kemudian membuat Pokemon Go berdasarkan data para pemain Ingress. Misalnya, penentuan lokasi Pokestops dan Gyms di Pokemon Go itu ditetapkan berdasarkan meeting points paling populer yang banyak digunakan oleh para pemain Ingress dalam dunia nyata. Itulah yang membuat Pokemon Go menjadi sangat intuitif dan alami bagi pemain.
Tahun 2015, John mendapatkan suntikan modal sebesar 25 juta dolar dari Google, Nintendo, dan the Pokémon Company serta para investor lainnya untuk membentuk tim dengan 40 orang terbaik dengan target meluncurkan Pokemon Go di tahun berikutnya.
6 Juli 2016 Pokemon Go diluncurkan di Amerika, Australia dan New Zealand. Dalam satu minggu sejak peluncurannya, Pokemon Go telah di download lebih dari 10 juta kali, menghasilkan penjualan senilai 2 juta dolar setiap harinya dan mendongkrak nilai saham Nintendo sebesar 12 milyar dolar.
Nah benarkan? Sukses Pokemon Go itu tidak tercipta dalam satu malam. Perlu waktu 20 tahun untuk menciptakan produk inovatif itu. Maka dari itu, bangunlah dari angan-angan Anda dan mulailah membangun mimpi Anda. Lakukan apa yang John Hanke jalankan selama 20 tahun itu.
Mau bisa seperti John Hanke? Ikuti kelima panduan ini dan jawab pertanyaan-pertanyaannya.
1. Miliki arah inovasi yang jelas dan konkrit. Sejak awal John Hanke tahu betul bahwa ia ingin membuat game berbasis GPS dunia. Anda mau buat apa?
2. Tempa diri Anda dengan projek-projek sulit yang bisa mendongkrak kapabilitas dan pengalaman Anda pada bidang yang sesuai dengan mimpi Anda. John Hanke memimpin projek 'gila' dari Goolge untuk memetakan dunia. Projek gila apa yang Anda akan jalankan?
3. Aktif mencari orang-orang hebat yang juga memiliki passion dan impian yang sama dengan Anda. John Hanke menemukan mereka di tim Google Geo. Bagaimana kamu akan menemukan mereka?
4. Raih keberhasilan-keberhasilan kecil di sepanjang jalan dan jadikan itu sebagai pijakan untuk menciptakan keberhasilan yang lebih besar. John Hanke: Meridian 59, Ingress, Google Earth. Kalau Anda apa?
5. Konsisten dan fokus dalam jalur inovasi yang sudah Anda tetapkan diawal. John Hanke tidak tergoda untuk menggarap banyak projek. Dia fokus pada jalur yang mengarah pada game berbasis GPS. Bagaimana dengan Anda?
Saatnya membangun impian Anda mulai hari ini. Tahap demi tahap. Semoga Allah memudahkan jalan kita semua. Amin YRA.
谷歌seo优化 谷歌SEO优化;
Fortune Tiger Fortune Tiger;
Fortune Tiger Fortune Tiger;
Fortune Tiger Slots Fortune…
Fortune Tiger Fortune Tiger;
Fortune Tiger Fortune Tiger;
Fortune Tiger Slots Fortune…
EPS машины EPS машины;
ETPU машины ETPU машины;
EPP машины EPP машины;
John Hanke’s creation of Pokemon Go showcases an innovative blend of augmented reality and mobile gaming that captivated global audiences. The game’s success also emphasizes the importance of detailed visual design in creating immersive experiences. For developers interested in similar projects, understanding game art outsourcing price can help in budgeting for high-quality art assets, which play a critical role in engaging players and bringing a digital world to life. This investment in visual design enhances the overall player experience and game success.