Perkembangan di era industri 4.0 ini menjadi satu kekhawatiran tersendiri bagi sebagian orang. Sehingga, muncul pertanyaan, apakah tenaga manusia akan tergantikan oleh tenaga robot?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda bisa menyimak artikel ini sampai akhir.
Apa Itu Industri 4.0?
Sebelum membahas apakah tenaga manusia akan tergantikan dengan tenaga robot, ada baiknya Anda mengetahui dulu apa itu industri 4.0.
Revolusi industri sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Tepatnya sejak revolusi industri pertama di era 1750-an. Revolusi pertama ini ditandai dengan hadirnya mesin uap. Kemudian, berlanjut ke era industri 2.0 yang ditandai dengan penemuan tenaga listrik.
Seiring waktu, kemajuan teknologi menghadirkan era industri 3.0. Era ini ditandai dengan kebangkitan sistem komputasi atau komputer. Dan sejak awal abad 21, revolusi industri 4.0 telah dimulai. Revolusi ini ditandai dengan kebangkitan internet. Di industri 4.0, teknologi dan automasi adalah kunci. Sehingga efektivitas produksi bisa semakin meningkat.
Apakah Tenaga Manusia Akan Tergantikan?
Jika melihat dari perkembangannya, era industri 4.0 di Indonesia masih berada di tahap penerapan dan implementasi. Sehingga, masih banyak hal yang perlu dipersiapkan agar bisa memasuki industri 4.0 sepenuhnya. Mulai dari persiapan manajemen, budaya, product service, operation, infrastruktur, teknologi, dan lain sebagainya.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Anda bisa saja mengatakan kalau tenaga manusia akan tergantikan di era industri 4.0. Tapi, di Indonesia sendiri hal tersebut rasanya masih membutuhkan waktu yang mungkin tidak sebentar.
Sehingga, apakah tenaga manusia akan tergantikan? Jawabannya bisa iya dan bisa tidak.
Ya, Tenaga Manusia Akan Tergantikan
Kemajuan teknologi membuat banyak pekerjaan dapat diautomasi. Baik automasi menggunakan sistem semacam software atau automasi oleh robot seperti di industri besar. Namun, tidak semua tugas bisa langsung tergantikan.
Umumnya, tugas yang bisa diautomasi adalah tugas yang bersifat repetitif dan sifatnya tidak kompleks. Artinya, jika suatu pekerjaan alurnya jelas, rigid, dan baku, maka pekerjaan tersebut bisa diautomasi. Sehingga, kesalahan akibat human error atau kendala teknis lainnya bisa diminimalisir.
Tidak, Tenaga Manusia Tidak Sepenuhnya Akan Tergantikan
Di sisi lain, tidak semua tugas dari satu pekerjaan bisa diautomasi penuh. Karena saat ini, teknologi yang ada belum sepintar itu untuk menggantikan satu role pekerjaan secara utuh. Sehingga, keberadaan manusia tetap diperlukan.
Secara umum, pekerjaan yang sulit digantikan oleh sistem dan robot adalah pekerjaan yang sifatnya kreatif dan analitik. Selain itu, pekerjaan yang fleksibel dan memiliki banyak skenario juga lebih sulit tergantikan. Keberadaan sistem mungkin dapat membantu dalam proses kreatif atau analisa yang dilakukan. Namun, keputusan akhir tetap masih memerlukan kecerdasan manusia.
Kolaborasi Sistem dan Manusia
Pada dasarnya, tujuan dari automasi adalah meringankan tugas atau pekerjaan manusia. Namun, hal ini tidak akan membuat perusahaan langsung mengganti satu role dengan robot atau mesin. Masih banyak pekerjaan yang dapat dilakukan manusia dan bahkan hanya dapat dilakukan manusia. Karena itu, penggunaan sistem, robot, atau automasi bertujuan untuk membuat pekerjaan jadi lebih mudah.
Selain itu, keberadaan sistem juga memberikan waktu luang yang lebih banyak kepada karyawan. Sehingga, karyawan memiliki cukup waktu untuk beristirahat dan menghasilkan ide kreatif dan strategis yang lebih berkualitas.
Nah, itulah penjelasan mengenai apakah tenaga manusia akan tergantikan oleh robot. Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap, Anda juga bisa menyaksikan video di bawah ini.
Comments